AGEN BOLA TERPERCAYA - Clauddine Blancharde atau Dee Dee Blancharde adalah seorang ibu 48 tahun yang tinggal bersama anaknya, Gypsy Rose Blancharde, di West Volunteer Way, Springfield, Missouri, Amerika Serikat. Sepintas mereka tampak seperti ibu-anak lainnya, hingga sebuah unggahan Facebook menguak realita sebenarnya di balik sosok Dee Dee dan Gypsy.
Dee Dee dikenal tetangganya mudah bergaul dan dermawan, rela meluangkan waktunya bahkan uangnya. Ia tak punya pekerjaan, hari-harinya dihabiskan untuk merawat sang anak, Gypsy.
Gypsy lahir pada 27 Juli 1991. Tubuhnya mungil, tingginya hanya 152 meter. Ia tak bisa berjalan dan harus duduk di kursi roda. Perawakannya kurus dan pucat, sedangkan giginya ompong tak terawat. Kacamata besar yang ia kenakan membuatnya tampak lebih tua dibandingkan umur aslinya.
Gypsy senang bersolek bak putri raja. Ia kerap memakai rambut pirang palsu agar terlihat seperti karakter Disney, Cinderella. Gypsy hampir terlihat selalu mengenakannya di setiap foto dengan Dee Dee. Gypsy dan Dee Dee tak terpisahkan. PREDIKSI BOLA MALAM INI
"Kami seperti sepasang sepatu. Tak bagus bila berpisah," kata Gypsy, Kamis (26/7).
Dee Dee menuturkan Gypsy mengidap beragam penyakit. Mulai dari cacat kromosom, distrofi otot, epilepsi, asma berat, apnea tidur, leukimia, kerusakan otak, hingga penyakit mata. Dee Dee mengaku semua itu sudah diderita Gypsy sedari kecil.
Karena kondisinya, Gypsy harus menjalani sekolah rumah. Dee Dee mengatakan anak semata wayangnya itu seperti bocah 7 tahun, dan tidak bisa bersaing dengan remaja seusianya.
Kisah hidup Dee Dee dan Gypsy yang inspiratif sering disorot media. Hingga pada Juni 2015, kehidupan mereka yang sebenarnya terkuak.
"Si Jalang itu mati!" tulis akun Facebook bernama Dee Gyp Blancharde.
Saat kebenaran terungkap
Tak berselang lama, akun itu menuliskan komentar di unggahannya sendiri. "Aku pukul si gemuk dan perkosa anaknya yang polos. Teriakannya sangat kencang LOL (tertawa)," kata dia.
Salah satu tetangga, Kim Blanchard, langsung menghubungi Dee Dee namun tidak mendapat jawaban. Setelah gagal mencoba masuk rumah Dee Dee, Blanchard dan suaminya memutuskan untuk menghubungi 911.
Pada pukul 22.45 waktu setempat, polisi menemukan jasad Dee Dee di dalam kamar mandi. Badannya penuh luka tusuk, dan ternyata ia sudah tewas sejak beberapa hari yang lalu. Akan tetapi, polisi tidak menemukan jejak Gypsy.
Penyelidikan polisi mulai menemukan titik terang saat seorang tetangga bernama Aleah Woodmansee, mengungkapkan bahwa Gypsy menjalin hubungan rahasia dengan kekasih online-nya.
Menurut Woodmansee, Gypsy bertemu pacar rahasianya itu di salah satu situs kencan Kristen. Gypsy sangat menyayangi kekasihnya namun takut untuk memberitahu Dee Dee. Sebab ia tahu ibunya tak akan merestui hubungan mereka.
"Tapi cara Gypsy menceritakan soal hubungannya sangat aneh. Seperti menceritakan sebuah dongeng," ujar Aleah.
Mendapat informasi ini, penyelidikan polisi mengerecut kepada satu nama yakni Nicholas Godejohn. Tak butuh waktu lama, petugas langsung menangkap Godejohn di rumahnya, dan menemukan Gypsy di sana dalam keadaan sehat.
Berdasarkan keterangan polisi, Gypsy tak perlu menggunakan kursi roda karena ia dapat berjalan secara normal. Ia juga tidak membutuhkan tabung oksigen dan tidak ada yang salah dengan motoriknya.
Di balik rambut pirang palsunya, Gypsy ternyata tidak botak. Ia hanya memiliki rambut cepak yang dicukur agar terlihat seperti orang sakit. Gypsy mengaku bahwa semua penyakitnya itu tak lain hanyalah kebohongan yang diciptakan ibunya.
"Dee Dee selalu mengatakan bahwa Gypsy sakit, punya masalah tidur, epilepsi, dan terus berkembang dari situ. Ada sesuatu yang tidak beres," ungkap mantan suami Dee Dee, Rod Blanchard.
Polisi juga menyebut perilaku Dee Dee seperti seorang pengidap sindrom Munchausen. Seseorang dengan sindrom Munchausen berbohong soal kondisi kesehatan demi mendapatkan simpati dan keuntungan.
Selama "sakit", Dee Dee dan Gypsy memang mendapatkan banyak fasilitas secara cuma-cuma. Mulai dari tiket pesawat gratis, menginap di villa bagi pasien kanker, sampai berlibur ke Disney World.
Awal dari 'kebebasan'
Di sisi lain, Gypsy pernah mencoba untuk kabur dari Dee Dee. Namun gagal, hingga ia bertemu dengan pacar rahasianya, Nicholas Godejohn.
Gypsy dan Godejohn sudah menjalin hubungan selama dua tahun. Godejohn tidak peduli pacarnya itu sakit dan duduk di kursi roda. Mereka berdua bahkan sudah merencanakan pernikahan dan nama anaknya kelak. DAFTAR SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
Menurut penyelidikan polisi, pasangan kekasih itu pernah merencanakan pembunuhan Dee Dee. Penyidik juga menemukan percakapan saat Gypsy meminta Godejohn untuk membunuh Dee Dee.
Gypsy dan Godejohn memutuskan untuk bertemu pada Maret 2015. Gypsy mengenakan gaun Cinderella, sedangkan Godejohn menjadi Pangeran Tampan. Tapi rencana itu gagal karena tak diizinkan Dee Dee.
"Dia cemburu karena saya lebih perhatian kepada Godejohn. Dia meminta saya menjauhinya. Dia membentak saya, melempar barang-barang, memaki saya," ungkap Gypsy.
Di momen itu, Gypsy tak dapat lagi menahan amarahnya. Ia tidak membenci Dee Dee, tapi ia hanya ingin ibunya mati.
Pada suatu malam di bulan Juni 2015, Godejohn menjalankan aksinya. Ia pergi ke rumah Dee Dee dan bertemu Gypsy yang memberinya lakban, pisau, dan sarung tangan.
Saat Gypsy bersembunyi di kamar mandi, Godejohn masuk ke kamar tidur Dee Dee dan menusuknya berulang kali.
"Saya mendengarnya teriak beberapa kali. Saat itu saya ingin menyelamatkan Dee Dee, tapi saya sangat takut. Tubuh saya seperti tidak bisa digerakkan. Tiba-tiba suasana berubah sangat sunyi," aku Gypsy.
Setelah memastikan Dee Dee dalam keadaan tewas, Godejohn dan Gypsy berhubungan seks di ranjang ibunya. Setelahnya, Gypsy kabur bersama Godejohn dengan perasaan bahagia.
"Saya merasa ada percikan kebahagiaan. Tapi kadang saya juga sedih dan menangis, merasa bersalah. Saya rindu ibu, khawatir terhadap apa yang telah saya perbuat. Namun dia sudah pergi," tutur Gypsy.
Kini Gypsy menjalani hukuman penjara 10 tahun di Lapas Chillicothe Missouri. Ia mengaku lebih bahagia di penjara ketimbang hidup dengan mendiang ibunya.
"Penjara yang saya huni dulu, dengan ibu, saya tidak bisa jalan, tidak bisa makan, tidak bisa punya teman, dan tidak bisa keluar rumah," kata Gypsy.
"Di penjara ini saya lebih bebas dibandingkan tinggal dengan ibu saya. Sebab di sini saya bisa hidup seperti perempuan normal," tutupnya."
Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
- Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
- Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
- Bonus Cashback Sport Up To 16%
- Bonus Cashback Casino 2%
- Bonus Rollingan Casino 0.7%
- Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
- Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.